Minggu, 21 Juni 2020

Mewaspadai Fitnah Di Akhir Zaman

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

HADITS HARIAN MILLENIAL
Senin, 30 Syawal 1441 H / 22 Juni 2020 M.

Mewaspadai Fitnah Di Akhir Zaman

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَإِنَّ فِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ

Sesungguhnya masing-masing umat itu ada fitnahnya dan fitnah bagi umatku adalah harta [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibni Hibbân dalam shahihnya]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Demi Allâh ! Bukan kefakiran yang saya khawatirkan atas kalian, namun yang saya khawatirkan adalah kalian diberi kemakmuran dunia sebagaimana pernah diberikan kepada umat sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba sebagaimana mereka. Sehingga akhirnya dunia menyebabkan kalian binasa sebagaimana mereka. [HR. Bukhâri dan Muslim]

*Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :*

1⃣ Pada saat ini, banyak sekali bahaya yang mengintai kita sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadits tentang fitnah akhir zaman. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasul yang penuh kasih sayang kepada umatnya, tidak hanya memberitahukan tentang fitnah ini saja, tapi juga memberitahukan solusinya. Al-Qur’ân dan sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan solusi yang tidak bisa ditawar-tawar.

2⃣ Kini, fitnah-fitnah itu sudah banyak sekali disekitar kita, siap menerkam siapa saja yang lalai. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa waspada dan menjaga diri.

3⃣ Diantara ujian tersebut adalah harta. Harta itu ujian dari semua sisi. Dimulai saat mengumpulkan dan mengembangkannya, kesibukan ini sering melalaikan seseorang dari beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla . Juga kegemaran menumpuk harta yang tidak pernah bisa mencapai titik klimaks, diperparah lagi dengan prilaku menghalalkan segala cara demi memenuhi ambisinya. Harta juga menjadi fitnah atau musibah bagi yang empunya saat harta dibelanjakan di jalan yang tidak dibenarkan syari’at atau enggan mengeluarkan zakat yang menjadi kewajibannya. Akibatnya, berbagai keburukan pun bermunculan akibat harta.

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

Sungguh akan datang suatu masa, saat itu manusia tidak lagi peduli dengan cara apa dia menghasilkan harta, apakah dari sesuatu yang halal ataukah haram ! [HR. Bukhâri]

4⃣ Diantara ujian yang juga ada pada saat ini yaitu keburukan yang datang melalui media elektronik dan media cetak. Karya tulisan menyesatkan, foto dan gambar wanita dengan dandanan seronok, nyanyian pembangkit nafsu syahwat, pentas yang sering membuat suatu keburukan menjadi tidak jelas bahkan membalikkan fakta, yang buruk dianggap bagus dan indah, semuanya ada di media. Terkadang suatu yang tidak pantas ikut serta ditayangkan, seperti cara mencuri atau aksi kriminal lainnya. Semua keburukan ini ditayangkan di berbagai channel tv, baik dalam maupun luar negeri dan dengan mudah bisa diakses lewat internet. Sehingga betapa sedih hati dan tercabiknya hati kita ketika mendengar berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh para pelajar yang bahkan diantara mereka sangat muda belia dan seakan tidak bisa dipercaya kalau dia melakukan kriminalitas yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa.

5⃣ Sebagian orang, na’udzu billah, merasa tidak cukup dengan berbagai keburukan di atas, dia menambahkannya dengan membeli atau menyewa kaset CD film porno yang sangat tidak layak lalu diputar di tengah keluarganya. Tidakkah dia tahu keburukan di sekitarnya sudah begitu banyak meski dia tidak menghendaki keburukan itu datang ke rumahnya ? Ataukah dia merasa keburukan itu belum lengkap ? na’udzu billah. Dimanakah rasa cemburu itu dicampakkan ? Tidakkah para penyebar keburukan ini takut ketika mereka dimintai pertanggungjawaban atas beragam keburukan yang diakibatkan keburukannya ? Semoga Allâh Azza wa Jalla memberikan hidayah kepada kita semua untuk tetap istiqamah di atas jalan yang telah tetapkan syari’at.

6⃣ Saat ini, betapa banyak rumah kaum Muslimin yang seharusnya bersinar dengan dzikrullah justru hampa darinya. Rumah-rumah itu menjadi tempat yang di senangi setan dan di jauhi para Malaikat pembawa rahmat. Bahkan ada yang lancang mengundang para pemuda untuk serta begadang, pentas atau menghidupkan budaya yang bertentangan dengan nilai agama.

Ini merupakan fitnah besar yang menimbulkan kekhawatiran yang harus kita waspadai. Kita wajib menjaga anak-anak kita agar tidak terjebak dalam perangkap setan. Hendaklah kita senantiasa memohon pertolongan kepada Allâh agar kita diberik kekuatan dan kesabaran.

7⃣ Diantara ujian yang juga sangat mengkhawatirkan pada zaman ini yaitu fitnah yang ditimbulkan kaum wanita. Dalam hadits yang diriwayatkan Usâmah bin Zaid Radhiyallahu anhu Radhiyallahu anhuma, beliau Radhiyallahu anhu mengatakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً هِيَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِِِِِِِِِِّسَاء
ِ
Saya tidak meninggalkan satu fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki selain (ujian) wanita [HR. Bukhâri dan Muslim]

Ujian yang diakibatkan prilaku kaum wanita pada masa ini semakin parah, karena prilaku sebagian wanita yang tidak merasa malu sema sekali. Dengan dalih mengikuti perkembangan zaman, mereka mengenakan pakaian tipis nan ketat, sehingga bentuk anggota tubuh mereka nampak dengan jelas.

Ada juga yang berdalih untuk menambah penghasilan, semua dilakukan tanpa memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan syari’at. Akibatnya, bukan kebaikan yang timbul namun sebaliknya. Berbagai media massa, sekan tidak pernah sepi dari perbuatan kriminal akibat dari ujian ini. Tidakkah kita mau mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa menyedihkan ini ? Akankah kita membiarkan diri kita, saudara atau keluarga kita terjebak dalam ujian ini ?

8⃣ Diantara ujian yang juga harus diwaspadai adalah ujian yang merupakan efek negatif dari era informasi. Arus informasi yang lancar dan cepat menjadikan batas antar Negara seakan tidak ada. Suara dan gambar bisa ditransfer dalam hitungan detik. Banyak faidah yang bisa kita ambil darinya. Namun kita tidak boleh lengah, karena setan dan musuh-musuh Allah tidak pernah tinggal diam. Mereka akan memanfaatkan semua fasilitas modern ini untuk menyebarkan keyakinan rusak dan kebiasaan buruk mereka serta untuk menjaring mangsa. Semoga Allah Azza wa jalla menjaga kita dan keluarga kita dari segala keburukan yang disebarkan oleh setan dan musuh-musuh Allah Azza wa Jalla itu.

Namun ujian yang paling besar dan paling berbahaya bagi kaum Muslimin yang selalu kita waspadai yaitu ujian dajjal yang akan datang menjelang hari kiamat. Maka hendaklah kita senantiasa waspada dan menjaga diri serta keluarga kita. Hendaklah kita memperbanyak do’a kepada Allâh Azza wa Jalla agar senantiasa menjaga kita dari keburukan berbagai fitnah ini.

*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an*

Allah azza wa jalla berfirman,

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى ﴿١٢٣﴾ٰ وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا ﴿١٢٥﴾ قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ

Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia, “Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat ?” Allâh berfirman, “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. [Thaha/20:123-126]


الم ﴿١﴾ أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allâh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta. [al-Ankabut/29:1-3]

*Demikian, Semoga Bermanfaat. Aamiin*

Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik...

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”.

==================================

🍃 Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً

*“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”*
*(HR.Bukhari)*

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ

*Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.*
*(HR.Muslim)*

Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ

*Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang  yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.*
*(QS.Ali-Imran [3] :104)*

Dinukil dari berbagai Sumber Yang In Syaa Allah amanah, dengan sedikit perubahan (terjemah bebas) sesuai dengan Pemahaman Shalafus Shalih (Alhus Sunnah Wal Jamaah) oleh : Hamba Allah

❄ S I L A H K A N    D I S H A®E
Semoga bermanfaat bagi Ummat...

Selamat beraktifitas...
Baarakallahufiikum...

Source : https://chat.whatsapp.com/FU7SkQBUWww7KUvz6xRFQ4

Selasa, 05 Mei 2020

Ulama Berpenghasilan Milyaran, Tapi Tidak Wajib Zakat

🇰 🇮 🇸 🇦 🇭 
🇺 🇱 🇦 🇲 🇦

📜 *Ulama Berpenghasilan Milyaran, Tapi Tidak Wajib Zakat*

         
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Berpenghasilan besar, belum tentu mendapat kewajiban zakat. Karena zakat hanya dibebankan untuk orang yang memiliki harta mengendap satu nishab selama setahun. Meskipun seseorang memiliki harta di atas satu nishab, namun habis sebelum satu tahun, dia tidak wajib zakat.

Kita akan simak, biografi salah satu ulama besar di masa silam, yang Allah berikan kekayaan melimpah, namun beliau tidak pernah berzakat. Karena hartanya habis sebelum genap setahun.

Beliau adalah al-Laits bin Sa’d rahimahullah.

🔖 *_Siapa al-Laits bin Sa’d_*

al-Laits bin Sa’d bin Abdurrahman. Kunyahnya Abul Harits. Seorang ulama besar di Mesir yang ahli di bidang fiqh dan hadis. Lahir tahun 94 Hijriyah. Beliau ulama tsiqqah (terpercaya) yang terkenal sangat dermawan.

💰 *_Penghasilan al-Laits_*

As-Shafadi menceritakan,

وكان – أي الليث – من الكرماء الأجواد. ويقال: إن دخله كان كل سنة خمسة آلاف دينار، وكان يفرقها في الصلات وغيرها

Al-Laits termasuk ulama yang sangat dermawan. Diceritakan bahwa penghasilan al-Laits setiap tahun mencapai 5000 dinar. Dan beliau suka membagi-bagikannya ketika shalat dan kegiatan lainnya.

💻 *_Kita bisa hitung, 5000 dinar itu berapa rupiah?_*

5000 x 4,25 gr emas, ketemu 21.250 gr emas. 21, 25 kg emas. Subhanallah…

Sekarang berapa kalo dirupiahkan.

Anggap 1 gr Rp 500.000, berarti 21.250 x 500.000, ketemunya 10.625.000.000… 10 M + 625 juta.

Itu kalo dirata-rata sebulannya berapa?

Kita bagi 12, ketemu 885.416.666,67

*Subhanallah… penghasilan beliau hampir 1 M sebulan.*

📃 *_Dalam riwayat lain, penghasilan al-Laits terkadang mencapai 12.000 dinar setahun._*

Qutaibah menceritakan,

كان الليث يستغل عشرين ألف دينار في كل سنة وقال ما وجبت علي زكاة قط

Penghasilan Al-Laits mencapai 12.000 dinar dalam setahun. Dan beliau mengatakan, “Aku tidak pernah mendapat kewajiban zakat.”

12.000 dinar, kalau dihitung sambel merem gak bisa. 12.000 dinar itu = 25.500.000.000;

_Subhanallah… 25 M setahun. Berarti sebulannya bisa lebih dari 1 M._

Tapi… al-Laits tidak pernah zakat.

*Kok bisa❓*

Belum setahun, uang itu sudah habis.
 Kemana habisnya?

Beliau bagi-bagikan. Beliau berikan kepada orang yang membutuhkan. Coba kita tengok sedekahnya al-Laits.

📌 *_Sedekahnnya al-Laits_*

Manshur bin Ammar berceritakan,

أتيت الليث فأعطاني ألف دينار، وقال: صن بهذه الحكمة التي آتاك الله تعالى

Aku pernah datang ke tempat al-Laits, lalu beliau memberiku 1000 dinar. Beliau berpesan, “Jaga ilmu agama yang Allah berikan kepadamu dengan uang ini.”

Subhanallah, sedekah 1000 dinar. Sama dengan 4,25 Kg emas. Belum ada tandingannya di zaman sekarang.

📄 _Dikisahkan, ada seorang wanita yang datang ke al-Laits,_

Wahai Abul Harits, anak saya sakit, dan dia ingin madu.

Lalu al-Laits memanggil pembantunya,

يا غلام، أعطها مِرْطًا من عسل

“Wahai pembantuku, berikan untuknya madu satu drum.”

*_Imam al-Laits dikenal suka memberikan hartanya kepada para ulama._*

Harmalah menceritakan,

كان الليث بن سعد يصل مالكا بمائة دينار في السنة فكتب مالك إليه علي دين فبعث إليه بخمس مائة دينار

Bahwa al-Laits pernah menyampaikan kepada Imam Malik 100 dinar dalam setahun. Kemudian Imam Malik mengirim surat ke beliau, “Saya punya utang.” Kemudian al-Laits mengirimkan kepada beliau 500 dinar.

Beliau juga pernah memberikan 1000 dinar kepada Ibnu Lahai’ah (seorang ulama hadis), beliau juga memberikan uang 1000 dinar kepada Manshur bin Ammar (ulama ahli nasehat).

📙 *_Keilmuan Imam al-Laits_*

Beliau sezaman dengan Imam Malik, gurunya Imam as-Syafii. Termasuk generasi tabi’ tabi’in. Beliau pernah menjadi murid beberapa tokoh Tabi’in, seperti Atha’ bin Abi Rabah, Nafi’, Abuz Zubair, Ibnu Syihab az-Zuhri dan beberapa ulama tabi’in lainnya.

Sementara murid beliau para ulama besar, diantaranya, Ibnu Ajlan, Ibnu Lahai’ah, Ibnu Wahb, Ibnul Mubarok, Yahya bin Bukair, al-Qa’nabi, dan yang lainnya. Mereka deretan ulama besar di zamannya.

*_Kiat simak pujian ulama untuk Imam al-Laits,_*

Al-Alla’ bin Katsir mengataka

n,

الليث بن سعد سيدنا وإمامنا وعالمنا

Al-Laits bin Sa’d pemimpin kami, imam kami, ulama kami.

Imam Syafi’i pernah memuji beliau,

الليث بن سعد أفقه من مالك، إلا أن أصحابه لم يقوموا به

Al-Laits bin Sa’d lebih faqih dari pada Malik, hanya saja, murid-muridnya tidak mengangkat madzhab beliau.

Imam Ahmad juga memberikan pujian untuk beliau,

ليث كثير العلم، صحيح الحديث

Laits, Ilmunya banyak, hadisnya shahih.

Allah berikan kelebihan imam al-Laits, kaya ilmu kaya dunia. Dan dunia di tangannya hanya digunakan untuk ketaatan kepada Allah. semoga Allah merahmati beliau…

Allahu a’lam.

✍ *Ditulis oleh ustadz Ammi Nur Baits

••• ════ ༻📚༺ ════ •••

Kamis, 31 Oktober 2019

Catatan dari materi  Ust. Abu Sarah Ilham Jaya hafizhahullah
31 okt 2019 @rumah Ust.Saifuddin,al-bina,karawang.
-------
• Diantara hikmah disunnahkanya surah Al-Kahfi dibaca setiap jumat adalah pentingnya Asshuhbah.
• Halaqah bertujuan membantu menjaga agar kita tetap berada di jalan yang benar menuju Allah
• Dengan Asshuhbah yg peduli dan punya perhatian terhadap keistiqamahan kita
• Dulu tasyabbuh itu pada sebatas hal-hal yg lahir
• Di Era ini kita punya tantangan jauh lebih besar,menjaga generasi kita dari tasyabbuh pada hal2 yang batin
• Mimpi2 anak2 zaman ini sama dengan apa yg diimpikan oleh mereka
• Cara berpikir mereka sama dengan cara berpikir oleh musuh Allah
• Era keterbukaan
• Kita di lembaga ini tinggal keikhlasan orangnya2 saja dalam beramal
• Sebab semua aspek dalam majal perjuangan sudah ada
• Tinggal apakah kita ikhlas?
• Sejauhmana kita berupaya untuk mengikhlasan niat kita pada amanah2 yg telah lembaga pilihkan buat kita
• Hendaknya semangat ishlah dan kemanfaatan menjadi spirit yg terus membakar setiap kerja2 dakwah kita.
• Mari kita lihat sekilas generasi terpilih
• Jika Nama Abu Bakar terlintas apa yg terlintas di benak kita?
• Jika Umar, Utsman,dst
• Kata kunci dari kwalitas yg luar biasa pada generasi terpilih itu adalah : pengorbaan
• Ashiddiqnya Abu Bakar adalah untuk agama Allah bukan untuk memperjuangankan untuk keluarga Abu Bakar.
• Faruqnya Umar adalah untuk membela agama Allah,bukan untuk terknalnya umar dan keluarga Umar.
• Nama2 diatas lebih terkenal lebih terkenal dengan amal kemanfaatan untuk ummat
• Bukan amal2 pribadi mereka
• Bukan sholat malam,puasa sunnah dll,walaupun kita dangat yakin ibadah kita tidak ada apa2nya
• A'maal muta'addiyah mereka yg luar biasa
• Ikhlas dalam menuntut Ilmu menurut Imam Ahmad : رفع الجهل عن نفسه وعن غيره
--》 kemanfaatan
• Untuk apa kita berorganisasi--》 untuk mewujudkan krmanfaatan yg lebih besar dalam penyatuan potensi dan rencana yg tersusun dengan rapi.
• Utsman ketika hendak membukukan Alquran tdk beliau kerjakan sendiri beliau bentuk tim --》 Jamaah
• Afiliasi kita kepada Islam karena ia adalah tujuan,sedang afiliasi kita pada lembaga sebatas karena dia adalah wasilah
• Faidah Ust.Jumardan : seandainya lembaga tidak tugaskan saya ke banten sampai saat ini mungkin sy masih jadi penjual keliling serba seribu.

Minggu, 05 Mei 2019

BIJAK DALAM _MENTAHDZIR

Materi Bersama WAG Belajar Islam Intensif & Kajian Wahdah Bali*
*Kategori : Fawaid Dewan Syariah*


▪Terkadang, lantaran suatu perbuatan terlanjur sering dilakukan, tanpa disadari akhirnya terasa nikmat, yang berakibat terabaikannya sikap bijak. Maka jangan salahkan jika terpaksa orang menyematkan sebagai salah satu identitas _manhaj_ kita.

▪Contoh sekaligus fakta, ketika sebuah kesalahan -menurut persepsi kita- ,dilakukan oleh seorang aktivis dakwah lalu kita _tahdzir_ ia habis-habisan, tanpa memperhitungkan lagi kebaikannya yang begitu banyak di tengah masyarakat, kontribusinya dalam dakwah, minimal pada hal-hal mendasar yang disepakati bersama. Tetapi ternyata bagaikan hujan sehari menghapus kemarau setahun, menurut kita. _Wallahulmusta’an_…!
Sangat tidak wajar.

▪Ibnul Qayyim _-rahimahullah-_ menganggap bahwa seharusnya orang seperti dia diperlakukan dan dimaafkan dengan cara yang berbeda, yang kita tidak lakukan terhadap selainnya :
"Dosa itu memang busuk, kata beliau. Tetapi jika volume air mencapai _kullatain_ maka najis tidak mempengaruhinya. Beda halnya dengan air yang sedikit.”

▪Nabi _-shallallahu ‘alaihi wa sallam-_ berkata kepada Umar bin Khattab tentang Hatib bin Abi Balta’ah _-radhiallahu ‘anhuma_:
“Wahai Umar, barangkali Allah telah melihat (keutamaan) _Ahlu Badar_ lalu Ia berkata “lakukanlah apa saja semau kalian sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian.”

▪Beliau juga berkata mengenai Utsman bin Affan _-radhiallahu ‘anhu-_ yang begitu luar biasa berkorban dengan hartanya,
“Apa pun yang dilakukan Utsman setelah ini tidak akan memudaratkannya.”


📚 (Disarikan dari kitab _Miftah Darussa’aadah_, 1/176)

▪ Semoga saja kita tidak merasa lebih bijak dari ulama sekelas Ibnul Qayyim _-rahimahullah-_ dalam meneladani Nabi _-shallallhu ‘alaihi wa sallam_.
_Fa’tabiru...Ya Ulil Abshar_..!!

✒ *Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc.*
[Ketua Komisi Rukyat dan Falakiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah]

▪▪▪▪
🎙 WAG Kajian & Tanya Jawab Belajar Islam Intensif/Kajian Wahdah Bali
📲 CP. 0811-396-2400 (WA Only)
🔹Kirimkan pertanyaan anda dengan rapih dan jelas, akan dijawab oleh dewan pembina insyaAllah.